muslim fisikawan

Jumat, 22 Juli 2011

TRANSMISI ENERGI NIRKABEL




Transfer energi secara nirkabel nampak seperti fiksi ilmiah, namun pada awal abad 20, sebelum adanya jaringan kabel listrik, Nikola Tesla diklaim mampu memancarkan energi (tegangan listrik) jarak jauh melalui Tesla Tower. Ditengah-tengah masyarakat modern ini, banyak bermunculan perangkat elektronik portable menjadi alat yang penting untuk keperluan sehari-hari[1]. Perangkat-perangkat tersebut tentunya memerlukan energi yang tidak kecil, untuk itu diperlukan penyimpan energi yang mempunyai kapasitas besar namun harus mempunyai dimensi dan massa yang minimum. Mengingat sulitnya mencari bahan tersebut, maka harus dicari cara lain yang bisa memudahkan pengisian energi. Selain itu banyak perangkat medis yag ditanamkan dalam tubuh manusia seperti alat pemicu jantung yang memerlukan pengisian energi yang tentunya akan sulit bila energinya diisi ulang dengan menggunakan kabel. Saat ini pengisian energi kebanyakan masih menggunakan kabel yang mengurangi ruang gerak para pemakai. Untuk itu diperlukan pengisian energi secara nirkabel untuk mempermudah dan menambah ruang gerak para pemakai. Ada beberapa cara untuk mentransmisikan energi secara nirkabel, salah satunya metode kopling induktif yang lebih aman untuk kesehatan karena efek radiasinya tidak begitu signifikan[2].

Namun, metode kopling induktif masih punya kekurangan bila dilakukan secara jarak jauh, karena akan adanya free space loss. Dari beberapa literatur yang ada, transfer energi nirkabel ini semuanya menggunakan osilator (kebanyakan osilator kolpit) linier. Selanjutnya, dengan menggunakan osilator kolpit chaos diharapkan akan memperluas jangkauan dari transfer energi nirkabel dengan metode kopling induktif ini, karena osilator kolpit chaos menghasilkan output frekuensi yang sangat tinggi. Sehingga harapan akan adanya transfer energi nirkabel secara global benar-benar bisa terwujud.

Dengan menggunakan osilator kolpit nonlinear (chaos) bertingkat diharapkan bisa menambah jangkauan kopling induktif karena menghasilkan output frekuensi yang tinggi dan bisa ditingkatkan. Penggunaan osialtor kolpit nonlinear akan menjadi metode yang menarik untuk kajian lebih lanjut. Terdapat banyak jenis rangkaian osilator kolpit yang bisa divariasikan tingkatannya.

Rangkaian transmisi energi nirkabel, terdiri dari catu daya, osilator kolpit bertingkat, amplifier, lilitan transmiter, lilitan reciever dan booster.

Referensi
[1] Siang Wai, Yeoh. 2010. “Wireless Power Transmission (WPT) Application at 2.4 GHz in Common Network”. School of Electrical and Computer Engineering College of Science, Engineering and Health RMIT University.
[2] Herrera, J.A.Ricaño, Torres, H. Rodríguez, Leal, H. Vázquez dan Del Angel, A. Gallardo. 2010. "Experiment About Wireless Energy Transfer". Universidad Veracruzana Facultad de Instrumentación Electrónica y Ciencias Atmosféricas Xalapa, Veracruz, México.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar